solusi sehat

Produk Ace Max's

Sabtu, 23 Februari 2013

Surga

semua manusia merindukan surga, bila di tanya mau masuk surga ? maka semua menjawab..mau . tetapi bagaimana cara masuk surga ? setiap manusia baik itu lelaki maupun perempuan berhakl masuk surga .sebab surga di ciptakan oleh Allah swt bagi manusia dan jin. dan apa syarat utama agar kita masuk surga :
1. muslim dan beriman
2. ihtiba' dengan Nabi Muhammad saw
3 ihklas
pertama adalah muslim sebab apabila kita nggak muslim maka kita nggak akan ketemu namanya surga, sebab surga hanya di peruntukkan orang muslim yang bertaqwa, jadi kunci surga adalah muslim ( sebab setiap muslim pasti bersyahadat )
yang kedua ihtiba' ( meniru ) apa yang telah di contohkan dan di ajarkan nabi Muhammad saw, sebab nabi berbicara bahwa barang siapa beramal tidak sesuai yang aku contohkan maka tertolak, jadi apapun amalan agama kita harus mencontoh rosulullah saw. ibaratnya rosulullah itu lokomotifnya, kita adalah gerbongnya kalau mau sampai ya ikuti lokomotifnya, betul tidak.
ketiga iklas, memang susah untuk menjadi iklas sebab, iklas itu adalah amalan hati, hanya kita dam Allah swt yang tau. Iklas kata ulama seperti semut hitam di batu hitam di malam yang gelap. Dan iklas hanya bisa dicapai dengan istiqomah ( terus menerus ) serta memohon kepada Allah swt agar kita di berikan sifat iklas.
LIMA PERKARA SEBELUM DATANG LIMA PERKARA.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallâhu ‘anhumâ, dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda kepada seorang lelaki sembari menasihati lelaki itu, 
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkan segera lima perkara sebelum (datang) lima perkara: waktu mudamu sebelum (datang) waktu tuamu, kesehatanmu sebelum (datang) sakitmu, kekayaanmu sebelum (datang) kefakiranmu, waktu luangmu sebelum (datang) waktu sibukmu, dan kehidupanmu sebelum (datang) kematianmu.” [Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan selainnya. Dishahihkan oleh Al-Albany rahimahullâh]


Ibnu Abi Zaid al-Qairawani rahimahullah mengatakan,

وأنَّ الإيمانَ قَولٌ باللِّسانِ، وإخلاَصٌ بالقلب، وعَمَلٌ بالجوارِح، يَزيد بزيادَة الأعمالِ، ويَنقُصُ بنَقْصِها، فيكون فيها النَّقصُ وبها الزِّيادَة، ولا يَكْمُلُ قَولُ الإيمانِ إلاَّ بالعمل، ولا قَولٌ وعَمَلٌ إلاَّ بنِيَّة، ولا قولٌ وعَمَلٌ وَنِيَّةٌ إلاَّ بمُوَافَقَة السُّنَّة.

“Iman adalah ucapan dengan lisan, keikhlasan dengan hati, dan amal dengan anggota badan. Ia bertambah dengan bertambahnya amalan dan berkurang dengan berkurangnya amalan. Sehingga amal-amal bisa mengalami pengurangan dan ia juga merupakan penyebab pertambahan -iman-. Tidak sempurna ucapan iman apabila tidak disertai dengan amal. Ucapan dan amal juga tidak sempurna apabila tidak dilandasi oleh niat -yang benar-. Sementara ucapan, amal, dan niat pun tidak sempurna kecuali apabila sesuai dengan as-Sunnah/tuntunan.” 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يَضْمَنْ لِى مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang menjamin padaku apa yang ada di antara dua janggutnya (yaitu bibirnya) dan antara dua kakinya (yaitu kemaluan), maka ia akan masuk surga.” [HR. Bukhari no. 6474, dari Sahl bin Sa’ad]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar